PT Bank Perekonomian Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) se-Jawa Tengah resmi meluncurkan QRIS. Layanan digitalisasi ini mempermudah masyarakat dan pelaku UMKM dalam melakukan transaksi maupun layanan perbankan lainnya.
Peluncuran bertajuk “Jateng Go Digital” ini dilakukan di halaman Gedung Gradhika Bakti Praja , Jumat (8/8/2025). Hadir eebagai undangan dalam kegiatan ini Direktur Utama PT BPR BKK Jateng Koesnanto, Direktur Operasional Drajat Adhitya, yang disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Peluncuran ini diikuti oleh 33 BPR BKK seJateng. Hal ini mengikuti langkah PT BPR BKK Jateng yang sudah lebih dulu meluncurkan layanan QRIS pada tahun 2022.
Peluncuran layanan QRIS ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari Festival musik, festival UMKM yang menghadirkan berbagai produk kuliner yang semua transaksinya menggunakan QRIS.
Hadirnya layanan QRIS ini tidak hanya mendukung inklusi keuangan digital, tetapi juga memperluas layanan perbankan kepada sektor UMKM dan masyarakat luas.
Peluncuran ini menjadi langkah nyata PT BPR BKK se-Jateng dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi finansial. Melalui kegiatan ini, BPR BKK se-Jateng ingin mewujudkan ekosistem transaksi digital yang lebih inklusif serta efisien.
Hadirnya layanan QRIS dapat membantu pelaku UMKM dalam kemudahan bertransaksi, kecepatan transaksi, serta keamanan transaksi. Sehingga pelaku UMKM bisa mengembangkan usaha secara mudah.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengapresiasi inovasi digital dari BPR BKK. Dia menilai, BPR BKK se-Jateng menjadi garda depan dalam pendampingan UMKM, petani, nelayan, agar bisa tumbuh kembali.
Layanan digital terbaru dari BPR BKK meliputi QRIS BPR BKK, sistem Host to Host dengan PT Jamkrida Jateng, serta kerja sama layanan perbankan dengan Bank Mandiri dan BSI (Bank Syariah Indonesia).
Taj Yasin menilai, kepercayaan masyarakat terhadap BPR BKK ee-Jateng terus meningkat, salah satunya karena layanan yang fokus kepada sektor usaha kecil dan menengah, serta adanya jaminan dari pemerintah.
“Kolaborasi BPR BKK dengan Bank Mandiri dan BSI ini menjadi kekuatan tambahan. Ini menunjukkan bahwa BPR BKK tidak hanya berdiri sendiri, tetapi berjejaring untuk memperkuat keuangan masyarakat,” ungkap dia.
Namun, pihaknya juga mengingatkan pentingnya pendampingan bagi nasabah UMKM. Ia menekankan agar transformasi digital diiringi dengan pelatihan seperti pembukuan sederhana, manajemen usaha, hingga akses pasar, agar usaha nasabah berkembang secara berkelanjutan.
“Pendampingan ini penting. Jangan hanya pinjam-meminjam. Perbankan harus kooperatif agar manajemen keuangan UMKM dan keluarga bisa tumbuh bersama,” tegas Wakil Gubernur Jateng.